Skandal NTB
Camat Sakra Lalu Putra , S.Sos bersama dengan 12 Kepala Desa di Kecamatan Sakra menggelar Gawe Musim Kembalit Yang Pertama kali. Gawe Musim Kembalit ini di gagas oleh Camat Sakra Lalu Putra dan Kepala Desa Sakra Lalu Anugrah Bayu Adi serta Sejumlah pemuda dan pemudi Desa Sakra.
Pagelaran tersebut bersamaan dengan momentum kemerdekaan 17 Agustus ke-74 untuk pertama kalinya di Kecamatan Sakra Sabtu, 24/8/2019.
Gawe Musim Kembalit ini diikuti oleh 12 desa di Kecamatan Sakra dan masing - masing membawa Dulang Tebolak Beak yang berisi makanan seperti nasi, kandok atau sayur lauk pauknya serta buah - buahan hasil kebun ladang, juga diikuti oleh siswa- siswi SMP 2 Sakra, SMKN 1 Sakra, SMAN 1 Sakra dan peserta dari sekolah yang lain.
Menurut Camat Sakra, Lalu Putra Gawe Musim Kembalit ini digelar untuk melestarikan budaya tradisi masyarakat Sasak yang ada di Sakra.
"Ke depannya bisa di teruskan oleh para generasi kita semua supaya tradisi leluhur papuk baloknya dari generasi kita tidak hilang begitu saja," tuturnya.
Selain itu, pagelaran ini sekaligus memberikan gambaran para orang tua dahulu memberikan pelajaran, membentuk karakter dan kepribadian melalui cara -cara seperti Begibung atau Ngandang Belek.
"Ini mengandung nilai filosopi sejarah dan megedukasi kita bagaimana kita belajar dan berbagi dalam nuansa hidup kebersamaan ( Learning life to gether) dan belajar tahu siapa jati diri kita (Learning to be) , dan hal - hal seperti ini terus di lestarikan, di kembangkan, kita pelihara,kita teruskan dan ajarkan kepada generasi kita, karena ini merupakan pondasi pendidikan sikap atau karakter anak bangsa," ungkapnya.
Ia juga mengatakan Gawe Musim Kembalit di rangkaikan dengan festival Pemilihan Terune dan Dedare tahun 2019, yang pesertanya dari Dedare dan Terune Sakra dan Karnaval 1500 Dulang yang starnya di depan kantor Desa Sakra sampai lokasi acara Gawe Musim Kembalit di Lapangan Gora Sakrayang di iringi dengan persembahan tari tradisional oleh siswa - siswi SMAN 1 Sakra yang gerakannya indah.
Sedangkan Kades Sakra Lalu Anugrah Bayu Adi mengatakan Gawe Musim Kembalit diangkat untuk melestarikan budaya adat dan tradisi di Sakra.
"Kita persiapkan Dulang Tebolak Beak sekirar 1500 Dulang. Kita Ngandang dan Begibung bareng - bareng dalam acara tersebut. Itu merupakan cara orang tua kita dahulu memberi contoh dan mengedukasi generasi kita agar bisa berakhlak ,berprilaku, tatakrama, sopan - santun atau bersikap yang baik dan berkarakter sebagai anak bangsa. Ini kita terus lestarikan," uraonya.
Turut hadir pada Pagelaran Gawe Musim Kembalit tersebut Kepala Dinas Pariwisata Lotim DR Mugni, Manran Gubernur NTB Lalu Srinata, Kapolsek Sakra Iptu Junep Akbar dan Anggota Polsek sakra yang turut mengamankan jalannya acara, Sekcam Sakra Yusri, dari Dinas pendidikan , Pendamping Desa Ansori, Fathurrahman, pendamping PKH dan KPM yang ada di sakra, Kasi Trantib Kecamatan Sakra Jumanep yang terus terlibat menghandel kegiatan sampai selesai.
Menurut DR . Mugni, Kadis Pariwisata Lotim tradisi budaya seperti Gawe Musim Kembalit ini terus di lestarikan dan di pelihara agar tidak hilang. Ini juga bisa mengedukasi masyarakat, para generasi muda, bahwa nilai filosofi sejarah dari Begibung atau Ngandang Blek atau Makan bersama dan bareng - bareng dalam satu dulang Tebolak Beak atau Nare yang sudah berisi berbagai macam makanan , merupakan tradisi budaya dan ajaran islam dalam kehidupan di masyarakat dari dulu hingga kini masih terus di lakukan. (M Amien).