AIR HUJAN SUMBER KEHIDUPAN DI DUNIA
Kamis, 17 September 2020 | Dilihat: 1129 Kali
Denpasar, Skandal.
Belakangan ini semakin ramai orang mendatangi Kodim 1611/Badung yang bermarkas di jalan Sugianyar nomor Denpasar. mulai masyarakat biasa, pengusaha sampai dengan pejabat, mereka datang bukan untuk mengadukan gangguan keamanan atau hal negatif lainnya, namun mereka datang untuk mengadukan keluhan kesehatan diri atau keluhan kesehatan keluarga ataupun tetangganya.
Akan adanya hal tersebut, muncul pertanyaan dari penulis, Apakah memang tugas Kodim juga memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat ? Untuk menjawab keingin tahuan tersebut, wartawan Tabloid Skandal.Com menemui Komandan Kodim 1611/Badung Kolonel Inf Made Alit Yudana dikantornya dalam suatu kesempatan.
Made Alit yang didampingi perwira stafnya menerima Skandal.Com dengan ramah dan penuh keakraban lengkap dengan suguhan segelas air putih segar.
Berikut cuplikan jawaban atas pertanyaan yang diberikan Skandal.Com
Skandal : Bapak Kol Made Alit, mengapa banyak orang yang datang ke Kodim badung meminta obat ?
Kol.Made: Mereka meminta air hujan untuk berbagai keluhan kesehatan yang dialami, apakah keluhan kesehatan dirinya sendiri ataupun untuk keluarga bahkan tetangga yang tidak bisa datang ke Kodim badung.
Skandal: Itu berarti Air hujan bisa mengobati berbagai penyakit, Memangnya bisa Pak?
Kol.Made: Bukan mengobati penyakit, tapi dari pengalaman mengaplikasikan air hujan yang telah diproses dengan metode elektrolisa di beberapa keluhan kesehatan ternyata banyak yang sudah berhasil memulihkan kembali kesehatannya seperti sedia kala. Beberapa keberhasilan itulah yang disebarkan dari mulut ke mulut oleh mereka.
Skandal: Apakah sudah ada bukti bahwa air hujan bisa menjadi obat?
Kol.Made: Sekali lagi, bahwa air hujan ini bukanlah obat, namun karena manfaat yang diberikan dapat mengatasi beberapa keluhan kesehatan, sehingga mereka menyebutnya sebagai obat. Manfaat dari air hujan ini sebenarnya adalah membantu meningkatkan proses regenerasi sel dalam tubuh kita dan dengan meminum paling tidak 3 liter sehari, tentu akan berdampak semakin sering kita membuang air kecil.
Pengalaman penting Saya dalam mengaplikasikan air hujan ini adalah ketika Setahun yang lalu dokter memberikan penjelasan hasil pemeriksaan bahwa ritme jantung saya tidak normal, menurut diagnosa terdapat indikasi penyumbatan dipembuluh darah coroner dan harus menjalani operasi jantung untuk pemasangan Ring. Namun sembari menunggu rencana operasi jantung dilaksanakan, atas saran ibu Sri Wahyuningsih, secara terus menerus selama dua minggu saya minum air hujan sesuai takaran yang diberikan. Tiba waktunya pelaksanaan operasi tersebut, saya diperiksa kondisi terakhir saya. Hasilnya sangat mencengangkan saya, bahwa kondisi jantung saya normal, tidak ada penyumbatan lagi. Dari kondisi itulah saya tidak jadi untuk menjalani operasi jantung dan kembali beraktifitas seperti biasanya.
Skandal: Darimana Bapak tahu bahwa air hujan bisa menyembuhkan?
Kol.Made: Selama 2 minggu menunggu pelaksanaan operasi yang dijadwalkan, tidak ada lain yang saya lakukan hanya berdoa, aktifitas terbatas, makan sesuai anjuran yang dibatasi dan minum air hujan sesuai anjuran dari ibu Sri Wahyuningsih Ketua Komunitas Banyu Bening di Sleman Yogyakarta. Sampai sekarang setelah berkali kali dilakukan pemeriksaan, tidak ada lagi masalah dengan jantung lagi saya. Bahkan dengan minum air hujan setiap hari, kesehatan tubuh semakin fit, karena dapat berolahraga dengan baik yang membuat badan tetap bugar dan dapat menyelesaikan tugas sehari hari dengan baik.
Saya berterima kasih kepada Ibu Ning (panggilan Made Alit kepada ibu Sri Wahyuningsih) dan Komunitas Banyu Bening.
Di Komunitas Banyu Bening sebagian besar memiliki pengalaman keluhan kesehatan seperti yang saya alami sebelumnya ungkap Made Alit. Ada yang pernah Stroke, sakit batu ginjal, ambien, kencing manis, kelenjar getah bening dan banyak lagi. Dan mereka seperti saya, Sembuh/terbebas dari keluhan kesehatan sampai saat ini.
Ada satu tradisi bagus yang dikembangkan oleh ibu Ning selaku pendiri Komunitas Banyu Bening, yaitu apabila seseorang berhasil tersembuhkan dengan mengaplikasikan air hujan atas keluhan kesehatannya, maka wajib melakukan sedekah. Sedekahnya bermacam-macam ada yang menyumbang air hujan, ada yang menebar kebaikan atau apapun kebaikan yang dapat membebaskan seseorang dari keluhan kesehatan. Tradisi itulah yang kini saya lanjutkan di bali imbuh Made Alit.
Skandal: Mengapa Bapak “memproduksi” air hujan di Kodim Badung ?
Kol.Made: Seperti yang saya sampaikan tadi, bahwa Saya sebagai relawan komunitas Banyu Bening berjanji memegang teguh komitmen relawan Banyu Bening dimanapun saya berada. Awalnya saya melakukan dikampung saya di Blahbatuh Gianyar, akan tetapi setelah saya awali dari Kodim Badung, ternyata anggota sebagian besar tertarik, banyak mereka yang mengeluhkan kondisi kesehatannya (maklum anggota Kodim rata rata berusia 40 tahun keatas) sehingga saya mengefektifkan untuk mengelektrolisa air hujan di Kodim. Karena cerita keberhasilan dari mulut ke mulut, sekarang ini banyak masyarakat luas yang berdatangan ke Kodim Badung untuk bertanya maupun memulai mengaplikasikan air hujan untuk masalah kesehatannya. Setiap hari selalu ada dan semakin banyak, bahkan karena keterbatasan jumlah air hujan yang tersedia, masyarakat sampai memesan jauh jauh hari untuk mendapatkan air hujan tersebut.
Skandal: Apakah produk air hujan ini dijual? Berapa harganya?
Kol.Made: Air Hujan ini kita dapatkan GRATIS dari alam atas anugerah dari Tuhan, prosesnya pun sangat sederhana dan murah, apalagi manfaat kebaikan yang bisa kita bagi kepada masyarakat kalau ini dijual belikan. Kami siapkan gratis dan sampai kapanpun gratis bagi yang memerlukan apakah dia orang miskin maupun orang kaya, asalkan ambil sendiri di Kodim 1611/Badung.
Yang terpenting bagi kami adalah niat baik, ikhlas menolong tanpa memungut bayaran, oleh karena itu kami ajak anggota Kodim melakukan kegiatan ini. Basisnya adalah kebaikan untuk kemanusiaan FULL tidak ada tapinya. FULL kemanusiaan NO BUSINESS!.
Kalau kita berniat baik pasti banyak menyambutnya dan banyak yang ingin bersama menebar kebaikan. Banyak teman teman yang sudah sembuh dari keluhan kesehatannya membantu kami, memberikan bantuan berupa botol-botol plastik, tandon air untuk menampung air hujan, bahkan memberikan bantuan air hujan membawa sendiri ke Kodim dengan mobil tanki air. Demikian juga sebaliknya, jika niat kita tidak baik atau ada maksud tertentu dibelakangnya, tentu tidak ada yang datang.
Atas kondisi ini, Saya pernah ditawari sejumlah uang agar air hujan ini menjadi komoditas komersial untuk dijual, kalau mau jual silahkan tapi bukan untuk saya. Saya malu kepada Tuhan karena diberikan air hujan gratis, kenapa harus saya jual?
Manusia harus berkorban, kalau di Bali disebut Yadnya, pengorbanan yang kami lakukan sangat kecil dibandingkan manfaatnya yang telah saya dapatkan.
Tidak perlu waktu lama untuk meyakinkan anggota maupun masyarakat akan manfaat air hujan ini, gampang didapatkan dan nyata hasil yang dirasakan. Yang terpenting adalah mengenalkan betapa luarbiasanya anugerah Tuhan yang selama ini kita abaikan, memandang bahwa hujan itu potensi bencana bahkan air hujan tidak baik untuk kesehatan. Namun persepsi tersebut dengan mudah kita balikkan.
Skandal: Apakah masyarakat yang tinggalnya jauh harus datang ke Kodim untuk mendapatkan air hujan elektrolisa ini ?
Kol.Made: Proses elektrolisa air hujan sangat cocok dikembangkan pedesaan ataupun daerah-daerah terpencil, masyarakat bisa membuat sendiri alat elektrolisa dari peralatan rumah tangga dengan biaya yang murah. Saat ini Komunitas Banyu Bening di Bali baru ada di Kodim 1611/Badung, kami ingin Komunitas Banyu Bening dan produk air hujannya tersebar sampai pelosok-pelosok Bali, sehingga masyarakat bisa mengatasi masalah kesehatannya sendiri, masyarakat semakin sehat dan negara semakin kuat.
Skandal: Apakah ada pesan yang ingin Bapak sampaikan kepada masyarakat?
Kol.Made: Kami sangat senang apabila masyarakat seluruh Bali mau belajar membuat alatnya, akan kami berikan pelatihan gratis sehingga bisa dibuat ditempatnya masing-masing agar masyarakat setempat bisa hidup lebih sehat.
Moto yang kami bawa dari Yogya ke Bali adalah: Ingin merubah air hujan menjadi emas, menghilangkan mitos sehat itu mahal, sehat itu murah gratis, yang bilang mahal itu hanya fikiran kita yang rumit.
Air hujan yang menyejukan ini merupakan air kehidupan, ciptaan Tuhan Yang Maha Hebat, yang tidak ternilai harganya, untuk mensyukuri nikmat Tuhan itu, ....ya pakailah!.
Harapan jangka pendek kami agar masyarakat khususnya menengah kebawah yang sedang menderita sakit silahkan datang ke Kodim Badung untuk mendapatkan air hujan sebagai solusi kendala kesehatan yang sedang dialami.
Harapan jangka menengah agar masyarakat dimanapun berada dapat membuat sendiri alat elektrolisa supaya bisa menikmati Air Hujan...Air Kehidupan, kami siap untuk mengajarkan membuat alat.
Sementara itu Letkol Inf I Dewa Ketut Darmada Perwira Penghubung (Pabung) Kodim 1611/Badung dan Letkol Inf I Gusti Ngurah Wilantara Kepala Staff (Kasdim) 16/11 Badung menyatakan siap membantu masyarakat merealisasikan produksi air hujan didaerahnya masing-masing.
sony bali.