Tutup Menu

Sucipto Pengusaha Tempe Kelurahan Lok Bangkai Kecamatan Banjang Hulu Sungai Utara.

Minggu, 28 Maret 2021 | Dilihat: 708 Kali
    
Amuntai – tabloidskandal.com
Tempe merupakan makanan asli rakyat Indonesia, yang sudah lama menjadi makanan konsumsi yang banyak digemari. Disamping murah, rasanya yang gurih, tempe juga dianggap memiliki nilai nutrisi tinggi, karena adanya proses fermentasi dalam pembuatannya.
 
Salah satu pengusaha tempe yang ada di RT. 05 Kelurahan Lok Bangkai Kecamatan Banjang Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Sucipto menjelaskan, usaha tempe dengan merek "Tempe super cap rumah banjar" yang ia tekuni sejak tahun 1997 hingga sekarang, bertahannya usaha yang ia jalani ini tidak terlepas dari permintaan pasar atau kebutuhan masyarakat. Minggu (28/3/2021)
 
"Usaha yang saya jalani ini adalah usaha turun temurun dari orang tua, dengan kubutuhan masyarakat terhadap tempe yang selalu ada menjadikan usaha saya ini bisa bertahan sampai sekarang.” ucapnya.
 
Sucipto mengatakan, dari usaha pembuatan tempe satu kali produksi ia bisa menghabiskan 100kg bahkan lebih dalam satu kali pengolahan bersama dengan 4 karyawannya.
 
"Biasanya satu kali proses pembuatan kita bisa memproduksi kurang lebih 100kg, dan proses pengolahannya 4 hari sampai bisa dijual atau dikonsumsi.” kata sucipto.
 
Adapun tahapan pengolahan sampai menjadi tempe yang bisa dikonsumsi masyarakat yaitu, biji kedelai akan direbus dalam waktu 3 jam, setelah direbus kedelai harus direndam 1 malam, melewati tahap pengrebusan kedelai akan melewati tahap pembelahan biji serta dicuci sekaligus dibuang kulitnya, dan akan dikeringkan selama 1-2 jam, jika biji kedelai sudah kering akan diberikan ragi tempe dan akan dilakukan pengemasan sampai menjadi tempe yang bisa dipasarkan kepada masyarakat.
(Diskominfo HSU - Putra/Nata)

Dapatkan Info Teraktual dengan mengikuti Sosial Media TabloidSkandal.com