Tabloidskandal.com - Amuntai || Hujan membawa anugrah bagi semua kehidupan, tetapi kondisi seperti ini juga menimbulkan kewaspadaan terhadap munculnya beberapa penyakit.
Dalam beberapa minggu ini di daerah Kabupaten Hulu Sungai Utara Provinsi Kalimantan Selatan sering terjadi hujan. Selasa (2/7/2024).
Dinas Kesehatan Kabupaten Hulu Sungai Utara menerbitkan “Buletin SKDR (Sistem Kewaspadaan Dini Dan Respon)” pada setiap minggunya. Saat ini dikabarkan bahwa untuk minggu ke 25 ini tidak ada terjadi KLB (Kejadian Luar Biasa), tetapi terdapat beberapa penyakit yang berpotensi terjadi diantaranya adalah DBD (Demam Berdarah Dengue).
DBD merupakan salah satu masalah kesehatan yang cukup serius dan dapat mengancam nyawa masyarakat. Penyakit DBD sendiri adalah penyakit yang diakibatkan oleh adanya gigitan nyamuk “Aedes Aegupti dan Aedes Albopictus” yang sangat identik dengan musim hujan di daerah tropis dan subtropis di dunia.
Gejala DBD yang umum adalah demam tinggi hingga 40 derajat Celsius dan gejala seperti flu misal, sakit kepala, nyeri otot, tulang atau sendi, mual, muntah, sakit di belakang mata, kelenjar bengkak, dan timbul ruam (bintik merah di kulit).
Pada DBD yang parah, kondisi ini bisa saja menyebabkan perdarahan serius disaat terjadinya kerusakan pembuluh darah yang bocor sehingga jumlah sel pembentukan gumpalan (trombosit) dalam aliran darah turun, penurunan tekanan darah secara tiba-tiba (syok), kegagalan organ dan bahkan kematian.
Penanganan bila terjadi DBD adalah agar secepatnya di bawa ke fasilitas kesehatan terdekat.
Pencegahan terjadinya penyebaran DBD di lingkungan masyarakat adalah dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Langkah ini bisa disebut dengan 3M Plus yaitu menguras tempat penampungan air, menutup rapat penampungan air, mendaur ulang berbagai barang yang memiliki potensi untuk diajdikan tempat berkembang biak nyamuk Aedes Aegypti yang membawa virus DBD pada manusia.
Selain 3M di atas yang dimaksud pada poin Plus antara lain :
1. Menanam tanaman yang dapat menangkal nyamuk.
2. Memeriksa tempat-tempat yang digunakan untuk penampungan.
3. Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk.
4. Menggunakan obat anti nyamuk.
5. Memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi yang ada di rumah.
6. Melakukan gotong royong untuk membersihkan lingkungan secara bersama.
7. Meletakkan pakaian yang telah digunakan dalam wadah yang tertutup.
8. Memberikan larvasida pada penampungan air Kyang susah untuk dikuras.
9. Memperbaiki saluran dan talang yang tidak lancar.
(dhani)