Tutup Menu

Richard : Berikan Pelatihan Stunting Pada Kader Desa Karang Makmur (Primer 8)

Selasa, 22 Desember 2020 | Dilihat: 566 Kali
    
Karang Makmur – tabloidskandal.com
Sebanyak 25 kader desa Karang Makmur (primer 8) Kecamatan Lalan yang terdiri dari para ibu-ibu mengikuti pelatihan Stunting bertempat di Balai Desa Karang Rejo kecamatan Lalan Senin (30/11/20)
 
Nara sumber pelatihan Stunting di desa Karang Makmur, Dinas PMD kabupaten Muba PJOK kecamatan Lalan Dinkes Tim Perhimpunan Paud Indonesia (Himpaudi).
  
Kades Karang Makmur (Primer 8) kecamatan Lalan Sutardi mengatakan suatu kebanggaan bagi kader dan masyarakat kami desa Karang Makmur dapat bertatap muka serta tanya jawab secara langsung dengan kepala dinas PMD dalam Pelatihan Stunting Ruang kelas Paud Kenari desa Karang rejo.
 
Sebelum di mulainya kegiatan Richard, menyampaikan pesan dan salam dari Pak Alex Nuorden Mantan Bupati Muba dan Guburnur Sumsel dua priode serta Bupati Muba Dodi Reza Alex Nuorden," jelasnya.
 
Kades berharap pada peserta yang mengikuti pelatihan Stunting dapat menimbah ilmu nantinya dapat terserapkan pada masyarat tentang Stunting.
 
Kades juga menyebutkan para kader desa yang mengikuti pelatihan Stunting ini sebanyak 25 orang terdiri dari kader pos yandu 8 orang, KPM 4 orang, ibu PKK dan Kader PKK 6 orang, Guru Paud 4 orang, Bidan desa 1 orang dan Ibu Balita 2," sebut kades.
 
 Menurut kepala dinas PMD H. Richard Chahyadi AP.MSi menyebutkan materi Stunting yang perlu disampaikan meliputi, materi kesehatan serta materi pola hidup sehat materi pola bersih dan sebagainya.
 
Pemerintah desa memiliki sumber dana Stunting ini terjadi dari ada tiga yang bersumber dari APBN yaitu dari pusat yaitu dana desa (DD) dan ada dari dana yang bersumber dari kabupaten (ADDK) serta dana bersumber dari pendapatan yang lainnya dan semuanya itu sah menurut UU, yang akurat yaitu dana yang diterimah oleh pusat dan yang kita bahas sumber dana yang bersumber daei pusat yaitu dana desa.
 
Lanjut Richard, masa kehamilan sampai dengan 1000 hari masa pertumbuhan akibat kurang gizi, kurang ASI dan asupan makanan. Adanya kasus tersebut pemerintah berharap Dana Desa-lah solusinya karena kita ketahui stunting menjadi persoalan Nasional bukan hanya peroalan di daerah kita saja, ucapnya.
 
Dijelaskan Richard, Tahun 2019 angka pertumbuhan stunting di Indonesia ini 37% ditahun 2020 ini menjadi 26 sampai dengan 27 % berarti angkanya menurun. Harapan Presiden kita kedepannya Stunting ini Zero % akibat Stunting ini negara dirugikan 300 triliun pertahun.
 (ADV Mitra desa)

Dapatkan Info Teraktual dengan mengikuti Sosial Media TabloidSkandal.com