Tutup Menu

Konsolidasi Ormas di Lubuklinggau Ricuh

Senin, 21 Oktober 2019 | Dilihat: 1575 Kali
Bupati Musi Rawas H2G dan Kesbangpol -ketua Forum Ormas .
    

Mura, Skandal

Bupati Musi Rawas, H. Hendra Gunawan mengajak seluruh lapisan organisasi masyarakat bersama sama, bergotong royong memajukan Kabupaten Musi Rawas menjadi lebih baik lagi.

"Terima kasih kepada seluruh ormas atas dukungan terhadap kinerja pemerintah. Kedepannya kita tingkatkan lagi kekompakan dan gotong royong ini demi mewujudkan Musi Rawas Sempurna," jelas Bupati Hendra Gunawan saat menghadiri Konsolidasi dan Pembinaan Organisasi Kemasyarakatan (Ormas), 21/10.

Meski memberikan apresiasi dan mengucapkan selamat atas terpilihnya Parmi sebagai Ketua Ormas Kabupaten Musirawas, namun kegiatan ini  banyak menuai protes, karena kekurangan anggaran yang ditutupi melalui SPPD dan ATK




Akibatnya, kegiatan Konsolidasi dan Pembinaan Ormas menuju Musi Rawas Sempurna Tahun 2019 yang diadakan oleh pihak Kesbangpol Kabupaten Musi Rawas (Mura) Provinsi Sumatera Selatan,  ricuh mulai dari kekurangan makan dan minum, baju peserta.

Bahkan, diakhir acara yang berlangsung di Hotel Hakmaz Lubuklinggau kembali ricuh terkait uang transport sebesar Rp 100 ribu setiap peserta.

Kesbangpol Mura H Amra Muslimin melalui PPTK,  Faisal mengatakan bahwa kekurangan dana tersebut diambil dari pos anggaran kegiatan lain dan itu legal.

"Anggaran 80 juta rupiah, kegiatan dilaksanakan dalam satu hari, jumlah peserta 80 orang peserta, nasi kotak sebanyak 130 kotak belinya di Arrisalah, baju sebanyak 95,  itupun masih kurang. Berapa saja anggarannya pasti kurang,"ungkap Faisal saat dikonfirmasi  puluhan awak media usai acara sekitar pukul 15.30 WIB di Halaman Hotel Hakmaz Tabah.

Disinggung awak media untuk menutupi kekurangan anggaran, dia mengatakan mengambil dari pos anggaran kegiatan lain.

"Kita cari sisa-sisa SPPD dalam daerah dan untuk menutupi diambil dari anggaran ATK yang berlebih adalah untuk kami tutupi, di situ cara untuk menutupinya, biasola itu, misalnya nasi kotak kurang 40 kotak, baju tekor 15 sebenarnya kalau baju cukuplah karena ada peserta dari kawan-kawan media, ya itu resiko panitia laa,"tegasnya dengan nada meyakinkan para awak media.

Ditambahkan PPTK Faisal, bahwa narasumber berjumlah sebanyak empat orang termasuk dari pihak Kejaksaaan yang diwakilkan oleh BIN.

"Sebanyak 4 orang nara sumber di antanya dari Kejaksaan tidak datang, di Wakilkan oleh Korwil BIN untuk wilayah Musi Rawas, Lubuklinggau dan Muratara, dari pihak Polres, dari Kesbangpol Propinsi Sumsel satu orang Pak Romli,"ungkap PPTK.

Kembali disinggung oleh awak media terkait sewa gedung dan penginapan termasuk honor nara sumber, Faisal mengatakan tidak ada anggaranya. Dia siap memperlihatkan DPA nya di Kantor Kesbangpol di Muara Beliti.

"Gedung, sewa laah. Karena gedung bukan punya nenek kito, untuk honor  dihitung perjam. Jadi itulah keseluruhan narasumber total hampir Rp 6 juta rupiah. Untuk biaya anggaran penginapan, narasumber tidak ada anggarannya. Di DPA itulah kalau mau tahu rahasionyo. Penginapan ada untuk 2 kamar, tidak ada anggarannyo. Jadi kami nutupinyo. Kalau mau DPA nya ke kantor, dan akan saya berikan. Untuk  minggu ini saya ke lapangan hari Senin minggu depanlah," pungkas Faisal (ed)

Dapatkan Info Teraktual dengan mengikuti Sosial Media TabloidSkandal.com