Malra, Skandal
Ketua Perkumpulan Wartawan Online (PWO) Maluku, Buce Rahakbauw diancam oleh seorang warga yang Kepala Desanya dpanggil oleh Kejaksaan Maluku Tenggara (Malra) sehubungan dengan pengelolaan Dana Desa.
"Saya juga tidak tahu kenapa saya diancam. Tapi kesannya, saya dianggap "otak" pelaku pemanggilan itu. Padahal, saya sendiri tidak tahu menahu soal pemanggilan itu," jelas Rahakbauw dalam WA-nya kepada kesekretariatan DPP PWOIN, sore tadi, 30/3.
Pihak Kejaksaan sendiri, setelah dicek oleh Rahakbauw mengklaim pemanggilan itu tidak ada sangkut pautnya dengan laporan masyarakat maupun dirinya.
"Tapi itu tugas Kejaksaan sebagai penegak hukum, mengingat dana yang digunakan milik publik," ungkap lelaki yang akrab dengan sebutan Obama ini. Apalagi, sebagai warga di desa itu, Obama belum pernah memberitakan soal pengelolaan Dana Desa itu.
"Jadi aneh saja saya kok diancam dan diteror," jelasnya, menyebut teror itu melalui selulernya, facebook dan sebagainya.
Akibat ancaman itu, Obama langsung melapor ke Polres Malra dengan Surat Tanda Penerimaan Laporan (STPL) Nomer/ 72/III/Maluku/Res Malra, 29 Maret 2019. Di situ dicantumkan Tindak Pidana Informasi dan Transaksi Elektronika.
Obama berharap, laporannya itu dapat diusut tuntas oleh Polres Malra yang dipimpin oleh AKBP Indra Fadilah Siregar SH, SIK.
"Saya berharap Kapolres Pak Indra dapat mengusut tuntas pengancaman saya agar terang benderang," pinta Obama.
Alasannya, menurut dia, akan menjadi preseden buruk bagi wartawan dalam melaksanakan profesinya sesuai UU Pers No 40 Tahun 1999.
"Kan tidak lucu, setiap pemanggilan dari Kejaksaan, kok wartawan disalahkan," jelas Obama mengingatkan Kejaksaan memiliki kewenangan melakukan pemanggilan kepada setiap warga negara.
"Kebetulan di desa saya dikenal profesi saya sebagai wartawan. Jadi tuduhannya ke saya langsung," ungkapnya bingung.
Feri Rusdiono, Ketua Umum PWOIN, menyatakan seluruh jajaran PWOIN siap akan memberikan perlindungan hukum bagi Obama.
"Kami akan menyurati Kapolri agar melindungi Obama dan setiap wartawan dalam melaksanakan tugasnya," jelasnya.
Khusus Bidang Advokasi, Feri meminta agar melakukan pendampingan hukum agar kasus Obama diusut tuntas hingga ke pengadilan atau melakukan mediasi.
"Tidak boleh terjadi teror dan ancaman kepada seluruh wartawan, terutama anggota PWO di mana pun berada," jelas Feri yang akan sowan ke Ketua Dewan Penasehat Laksamana TNI (Pur) Tedjo Edhi P. (Gil)