Buce Sesalkan Pemkab Malra Selalu Anakemaskan Pers Di Luar Malra
Rabu, 24 Juli 2019 | Dilihat: 510 Kali
Malra, Skandal
Ketua DPD PWOIN Maluku Buce Rahakbauw dilingkup Pemda kabupaten Maluku Tenggara (Malra) banyak media maupun jurnalis tidak diakomudir. "Pemkab Malra pilih kasih," tegas Buce Rahakbauw.
Padahal, pers sebagai kekuatan sosial kontrol, harus diterima semua pihak, termasuk memberikan informasi dan edukatif.
Namun faktanya dalam berbagai event pers lokal tidak dilibatkan, malah "menganakemaskan" pers di luar wilayah Kabupaten Malra.
Rahakbauw meminta kepada Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Malra dapat mengikutsertakan dalam kegiatan apapun sepanjang menyangkut Kabupaten Malra agar dapat terpublikasi.
"Kan di Kabupaten Malra semua media ada, baik cetak, media Online dan Elektronik. Tapi kenapa panitia tidak di informasikan untuk meliput, malah panitia lebih fokus untuk pers dari luar daerah," tutur Buce.
Rahakbauw meminta kepada panitia agar berkerja yang profesional, tidak mencederai jurnalis lokal yang bertugas di lingkup Kabupaten Malra.
Rahakbauw mengingatkan bila pers lokal tidak memperhatikan Malra, baik mengkitisi maupun melakukan kontrol terhadap jalannya pemerintahan.
"Fungsi pers adalah mengawasi serta mengontrol kinerja pemerintah baik dari pusat hingga turun sampai ke tingkat desa," ujar Buce.
Jadi, menurutnya, tak perlu panitia tebang pilih berbagai event atau kegiatan di daerah Malra. "Tanpa pers mana orang luar tahu keindahan Malra," tandasnya.
Dia juga memantau dalam pemberitaan tentang sesuatu permasalahan, selalu disalahkan kinerja pers. "Maka pertanyaannya, pers dari luar daerah memiliki kontribusj apa saja, sehingga selalu dianakemaskan.
Untuk itu Rahakbauw meminta kepada Bupati dan Wakil Bupati dapat menertibkan panitia pelaksanaan berbagai kegiatan di Kabupaten Malra. (MI)