Denpasar, TabloidSkandal.com.
Dalam rangka menggerakkan dan memberikan semangat kepada ekonomi rakyat tanggal 7 dan 8 Mei 2021 Dinas Koperasi, UMKM Provinsi Bali bersinergi dengan Tim Penggerak PKK Provinsi Bali, DWPP Bali, BKOW Provinsi Bali dan Gatriwara Provinsi Bali menggelar Pasar Rakyat berlokasi didepan Kantor Gubernur Bali Jl. Basuki Rahmat No 1, Renon - Denpasar.
Dalamm sesi wawancara bersama istri Gubernur Bali yang lebih akrab dengan panggilan Ibu Putri Koster selaku penyelenggara Pasar Rakyat sekaligus Ketua TP PKK Provinsi Bali berikut percakapannya :.
TabloidSkandal.com: Ibu Gubernur, boleh Ibu jelaskan alasan Ibu menyelenggarakan Pasar Rakyat ini?
Ibu Putri Koster: Kegiatan ini seperti menjadi tradisi seluruh Keluarga Besar PemProv Bali ketika masa pandemi ini masih berlangsung.
Kami merasa masih beruntung karena dimasa pendemi ini pegawai negeri masih mendapatkan gaji bulanan yang bisa dibawa pulang untuk keluarga. Dari situlah kami terketuk hati untuk berbagi kepada pelaku-pelaku ekonomi kita disektor IKM dan UMKM.
Berkaitan dengan hal tersebut Bapak Gubernur berinisiatif membuat Pasar Gotong Royong, mengundang para pelaku ekonomi IKM dan UKM untuk menjual produknya, tentunya dengan menerapkan Prokes yang ketat, kita tidak ingin melakukan kegiatan lalu kesehatan masyarakat terancam, hal ini diatur dengan cara tidak boleh berkerumun, pengunjung datangnya bergiliran.
Tujuan Pasar Gotong Royong adalah menyapa para petani kita, para pengrajin kita yang punya produk, mereka diberikan ruang untuk dapat melakukan kegiatan eknomi.
Datang petani kita dari Plaga, petani kita dari Kintamani membawa hasil pertaniannya, mereka dapat melakukan transaksi disini dengan mengguanakan Qris dari BPD, itulah yang bisa kita lakukan dimasa pandemi ini, mengingatkan agar kita tetap semangat.
Jangan mengeluh, kita musti berpeluh, tetap semangat.
TabloidSkandal.com: Apakah kegiatan seperti ini menurut Ibu Gubernur bisa diselenggarakan di daerah lain, terutama di daerah yang paling terdampak pandemi covid 19, seperti di Kuta misalnya?
Ibu Putri Koster: Kegiatan seperti ini sangat memungkinkan untuk diselenggarakan di daerah lainnya, misalnya di Kuta.
Tujuannya tentu bukan untuk ekonomi saja, karena kita tidak bisa memaksakan diri, tetapi sekedar menyapa masyarakat Kuta agar tetap bersemangat. Ini adalah masa rejeki yang tertunda.
Kita ajak dan undang sektor-sektor penunjang pariwisata seperti petani, nelayan, pengrajin dan usahawan kuliner, kita buat acara Pasar Rakyat ditepi Pantai Kuta, itu pasti akan bagus sekali.
Apa yang kita bisa lakukan sekarang, lakukanlah, walaupun itu cuma hal yang kecil, kita tidak boleh merasa terpuruk, jangan mengeluh, semangatlah. Kita menunggu pandemi melandai, pada saat alam sudah mengijinkan kita untuk bekerja, berkreasi lagi pasti rejeki akan semakin berlipat. Ujiannya adalah sabar .
Ditengah-tengah acara tersebut hadir juga Wakil Gubernur Bali Prof. Dr. Ir. Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, M.Si dan tokoh Kuta Jero Mangku I Made Supatra Karang Penasehat PHRI Bali dan juga Ketua Dewan Pembina APEDI (Asosiasi Pengusaha Desa Indonesia) Bali.
(Sony Bali)