Malra, Skandal
Sejumlah awak media yang tergabung di Media Center memberikan apresiasi kepada Bupati Malra menyusul perolehan data otantik atau ril di 6 kecamatan dalam beberapa jam.
"Dalam beberapa jam kami bisa mengelilingi pulau Kei Kecil yang terdiri dari 6 kecamatan dari 80 Ohoi atau desa. Semua data itu menyangkut para "pemudik" yang datang ke Malra," ujar Buce Rahakbauw, wartawan Skandal, 14/4.
Para "pemudik" itu tertampung, dan semua data itu diserahkan ke Sekretariat Daerah.
Menurut Rahakbauw, data itu sebagai corsschek berapa total jumlah "pemudik" dalam satu Ohoi se acai data ril Pemda Malra sekaligus jadi acuan Bupati untuk memberikan bantuan sambako.
Kendati setiap pemudik kembali ke Kecamatan maupun Ohoi difasilitasi pihak kecamatan maupun pihak Kades dab pejabat Ohoi, namun Bupati masih tetap memberi bantuan kepada para pemudik.
Selain itu, lanjut Rahakbauw, awak media center gugus tugas covid 19 kab Malra sangat di perhatikan Bupati Malra,termasuk Sekretaris Daerah (Sekda)dan juga OPD.
Setiap kami terjun di lapangan difasilitasi Bupati tanpa menunggu-nunggu. Ini fakta yang ril," tegas Rahakbauw.
Menurut dia, kendati data para pemudik sudah dikantongi camat maupun maupun Dinas Kesehatan, tapi Bupati lebih ingin data ril dari tim gugus tugas Media Center Covid 19 Kab Malra.
Tim media dibagi 2 orang untuk mengambil data para pelaku perjalanan di satu kecamatan. Hanya selang beberapa jam semua data tertampung, dilampirkan dengan dekomentasi, No Hp maupun pejabat Ohoi
"Tak lupa saya dan rekan rekan media center covid 19 mengucapkan ribuan terima kasih kepada Bupati Malra Drs H M.Taher Hanubun atas kepercayaan yang telah diberikan kepada tim media center gugus tugas covid 19 ,serta para kepo dan pejabat Ohoi yang telah memberikan data kepada kami media center kab Malra. Atas kerja samanya kami ucapkan terima kasih," tutur Rahakbauw mengakhiri. (***)