Jakarta, Skandal
Prof. Dr. Suherman Saji M.Pd, Rektor Universitas Islam Atthariyah dan Ketua Dewan Pembina Perkumpulan Media Online (PWO) Independen Indonesia memimpin rombongan Human Resource and Education Development ke Manila, Philiphina, 14/4.
Kunjungan tersebut, seperti ditulis dalam WA-nya dalam rangka membangun peluang kerjasama antar negara untuk memperkuat revolusi industri 4.0 dalam bidang SDM
"Revolusi 4.O saat ini adalah revolusi internet yang dimulai tahun 90-an," ujarnya dalam bincang-bincangnya dengan Skandal saat Deklarasi PWOII di Hotel Dirga, Cibulan, Bogor, Jawa Barat.
Prof Suherman menyebut revolusi industri pertama menggunakan mesin uap, disusul revolusi otomotif dan ketiga revolusi internet. Sedangkan keempat yang akrab dengan sebutan globalisasi akan melahirkan era digitalisasi.
Menurutnya, efek teknologi, khususnya internet saat ini yang melahirkan digital, ternyata mampu mengubah wajah dunia tanpa batas maupun sekat. Bahkan perubahan merambah ke pelbagai bidang kehidupan, termaksud industri pers yang saat didominasi oleh media-media online.
Selain itu, kekuatan Revolusi 4.O ini juga mampu mengubah dunia pendidikan tidak lagi selalu mengajar di ruang kelas, tapi lewat online.
"Mahasiswanya menyebar ke mana - mana hingga manca negara," tambah lelaki kelahiran Kuningan, Jawa Barat, ini sekaligus menambahkan di era digital tidak lagi mengandalkan jumlah Satuan Kredit Semester (SKS) yang diperoleh.
Akibat digitalisasi, tambah Prof Suherman mengutip studi McKinsey, di masa mendatang ada sekitar 52,6 juta jenis pekerjaan yang hilang. Sedangkan jumlah pekerjaan yang muncul ada sekitar 3,7 juta.
"Jadi mis 48,9 juta pekerjaan," ungkapnya.
Karena itu, salah satu rangkaian rombongan ke Manila untuk memberikan kesempatan pertukaran antar mahasiswa Manila ke indonesia, khususnya Universitas Attahiriyah Jakarta. (Ian)